#Attribution1 { height:0px; visibility:hidden; display:none } } Soldier In The Army

Rabu, 17 Januari 2018

Puluhan Hektar Tanaman Padi Diserang Hama



*Kerugian Hingga Puluhan Juta


KENDAL - Puluhan hektar tanaman padi di Kelurahan Pekauman, Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, diserang hama tikus dan hewan pengerek batang alias sundep atau belok (ulat, red) dan burung. Akibatnya tanaman padi banyak yang  puso dan kerugian ditaksir hingga puluhan juta rupiah. Agar tidak meluas, tak sedikit petani dibantu Babinsa Koramil 01/Kendal, melakukan penyemprotan untuk membasmi hama yang menyerang tanaman padi tersebut.

Puluhan hektar tanaman padi yang terserang hama tikus dan hewan pengerek batang itu adalah bersetatus tanah wakaf milik Masjid Agung Kendal. Saat ini usia tanaman 75 hari dan 15 hari lagi mencapai 90 hari atau genap tiga bulan pada bulan Februari. Padahal di bulan tersebut akan berlangsung panen raya padi. Namun kini, puluhan tanaman padi  itu terserang hama sehingga hal itu akan mempengaruhi terhadap jumlah dari panenan padi yang dilakukan. Pada panen padi tahun lalu,  dari puluhan hektar tanaman padi itu, setidaknya satu hektarnya mampu menghasilkan panenan padi sebanyak 10 ton.

"Tingkat banyak sedikitnya tanaman padi yang diserang hama per hektarnya beda-beda. Kalau tanaman padi yang diserang sekitar 30 persen hingga 40 persen, maka tanaman padi yang bisa di panen capai 60 persen hingga 75 persen. Kalau satu hektar tanaman padi yang saya garap ini saat dipanen nanti akan hilang sebanyak 4 ton," kata Sunarno, petani penggarap, pada Radar Pekalongan, Selasa (16/1).

Sunarno, mengungkapkan, hama jenis sundep atau belok merupakan hewan pengerek batang yang paling banyak menyerang tanaman padi petani. Hama sundep atau belok ini berasal dari tetasan telur hewan caper. Telur-telur dari hewan caper yang menempel pada daun tanaman padi yang menetas itu kemudian menyerang batang padi sehingga mengakibatkan putusnya mata rantai makanan yang diserap akar yang menjalar melalui batang tidak sampai pada buah padinya. Sehingga buah padi menjadi gabuk (tidak terisi,red) kemudian kering dan mati. Agar tidak meyebar serangan hama sundep itu upaya penyemprotan hama pun dilakukan, akan tetapi hal itu tidak membuncahkan hasil maksimal, karena sundep atau belok itu tidak mati karena keberadaanya bersembunyi di dalam batang tanaman padi.

"Sudah disemprot dengan obat pembasmi hama. Penyemprotan, kami dibantu sama Babinsa Koramil 01/Kendal, yang selama ini melakukan pendampingan petani. Tapi sundep/belok ini tidak mati. Kawatir juga dengan serangan hama sundep ini. Sebab bentar lagi tanaman padi ini akan dilakukan pemanenan. Agar serangan hama tak meluas tetap dilakukan upaya pembasmian hama sundep ini. Sehingga saat panen nanti rugianya tidak terlalu banyak," terang dia.

Babinsa Koramil 01/Kendal, Serka Agung,  pendamping petani, mengatakan, siap akan membantu petani dalam mencarikan solusinya antisipasinya  pada masa tanam berikutnya. Yakni akan mendatangkan produser obat untuk memberikan sosialisasi kepada petani penanggulangan hama pada tanaman padi.

"Kamis, akan saya datangkan produser obat untuk mengedukasi petani bagaimana membasmi hama penyerang tanaman padi. Hal lainya juga membantu petani dalam penyiapan lahan, penanaman, penyemprotan dan panen padi," kata dia. (nur)



Sumber : Radar Pekalongan (17/01/2018)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar