KENDAL - TMMD sengkuyung tahap III tahun 2018 Kodim 0715/Kendal digelar di Dusun Plalar, Desa Bringinsari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Senin (15/10). Kegiatan dipusatkan di Lapangan Sepak Bola Desa dan dibuka oleh Bupati Kendal Mirna Annisa selaku inspektur upacara. Kegiatan fisik berupa betonisasi jalan desa sepanjang 650 meter dan lebar 3 meter serta tebal 12 centi meter. Adapaun giat non fisiknya penyuluhan narkoba, kamtibmas, pertanian, KB Kesehatan, tenaga kerja dan wawasan kebangsaan (Wasbang) di lima desa. Kegiatan diikuti sebanyak 300 peserta. Adapun Komandan Upacara Kapten Inf Sutejo. Pembukaan ditandai dengan penyerahan alat kerja secara simbolis, penandatanganan naskah berita acara serta ditutup dengan pemukulan kenthongan. Hadir antara lain Forkopinda, Kepala Kejaksaan Negeri Kendal, pimpinan OPD, Muspika se eks Selokaton dan tamu undangan lainnya.
Bacakan amanat Gubernur, Bupati Mirna Annisa, mengatakan, pelaksanaan TMMD tahap III tahun 2018 dilaksanakan secara serentak. Dengan TMMD semangat gotong royong makin mantap, terasa dan kentara pada gerak pembangunan desa. Sehingga semua bisa sayuk guyub rukun, saiyeg saekapraya bebarengan mbangun desa. "Saya apresiasi TMMD kembali dan terus digulirkan. Melalui TMMD, bersama kita merawat gotong royong, memacu kreatifitas dan prakarsa masyarakat untuk membangun desa. Kita ingin gotong royong sebagai saripati nilai-nilai ke Indonesiaan dan esensi kultur ketimuran dapat terus terjaga dengan baik," katanya.
Lebih lanjut, Mirna, mengungkapkan, karena disitulah inti dari kekuatan bangsa dalam menjaga persatuan pada kebhinnekaan. Dari situ pulalah dapat menangkal sikap-sikap individualistik dan egoistik, untuk merajut kembali kain kebersamaan dan respon sosial yang memajukan dan mensejahterahkan. TMMD hadir meneguhkan semangat kebersamaan, dan menyajikan karya nyata yang bermaslahat bagi desa. Berbagai pembangunan sarana prasarana perdesaan dari program ini telah dapat dinikmati oleh warga desa. Begitu pun upaya pemberdayaan, telah berhasil memperkuat semangat masyarakat dalam menggali dan mengelola potensi desanya agar makin maju dan mensejahterakan.Tentu ini sangat relevan dengan program pembangunan Jawa Tengah untuk meningkatkan kesejahteraan yang berkeadilan sosial.
"Kita ingin kemiskinan Jateng dapat terus diturunkan dari waktu ke waktu. Memang lima tahun terakhir ini kemiskinan selalu turun dan bahkan pada tahun 2018 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencapai kinerja tertinggi dalam penurunan kemiskinan , yaitu dari 13,01% di tahun 2017 menjadi 11,32 % di tahun 2018. Namun demikan, angkanya belum terlalu signifikan," ungkapnya.
Mirna, menyatakan, secara prinsip TMMD terus konsisten pada program-program pemberdayaan ekonomi rumah tangga. Bagaimana TMMD melakukan pembinaan usaha ekonomi kerakyatan agar maju dan berdaya saing, serta senantiasa mendorong pemanfaatan tanah pekarangan untuk kemandirian pangan.
Kemudian TMMD juga terus memberikan perhatian pada pemberdayaan kaum perempuan dan kelompok disabilitas. Itu luar biasa, apalagi mereka ini merupakan kelompok masyarakat yang rentan akan tindak kekerasan dan masih terbatas akses terhadap bidang kehidupan. Melalui TMMD, berdayakan, kuatkan dan berikan perlindungan untuk kaum perempuan dan anak, serta ciptakan suasana ramah dan nyaman bagi penyandang disabilitas. Spiritnya adalah bagaimana agar desa-desa mampu memberikan pelayanan terbaik kepada warganya. Selain itu adanya sebuah aplikasi yang memudahkan warga dalam administrasi surat menyurat yang digelar pada kegiatan bursa inovasi desa beberapa saat lalu. Ini bukti desa mampu berinovasi dengan memanfaatkan teknologi untuk memberikan pelayanan mudah, murah cepat pada semua kelompok masyarakat. " Saya akan terus mendorong lahirnya inovasi-inovasi di tingkat desa lainnya yang akan mampu membangun Indonesia dari pinggiran. Satu hal lain saya selalu bangga, bahwa TMMD sangat intens mengedukasi masyarakat akan nliai Pancasila. Saya menangkap semangat dari desa untuk siap memperkuat benteng perlindungan dan perlawanan terhadap aksi-aksi yang mengancam NKRI seperti aksi radikalisme, terorisme, dan narkoba. Semangat yang harus bisa dirawat dan diviralkan kepada seluruh warga bangsa Indonesia," tukasnya.
Mengakhiri sambutan, Mirna juga meminta tetap semangat siap dan waspada menghadapi bencana harus terus ditiupkan pada setiap tarikan nafas kehidupan masyarakat desa Melalui TMMD, berikan edukasi kebencanaan kepada warga desa, agar mereka melek dan tanggap terhadap bencana. Ini penting apalagi kita hidup pada kawasan rawan bencana. Pengetahuan dan kemampuan kebencanaan, akan mampu mengurangi risiko bila bencana menimpa. Khusus terhadap saudara saudara kita yang sedang berduka karena bencana, marilah secara bersama-sama membantu mereka. Rasa empati dan peduli tersebut merupakan bagian dari merawat gotong royong untuk bangsa dari desa. "Ayo kita sengkuyung program pembangunan yang mensejahterakan masyarakat desa. Bangun desa dengan tanpa pernah meninggalkan kearifan lokalnya," pungkasnya. (nur).
Tidak ada komentar :
Posting Komentar