Kendal ~ Acara Sedekah Laut yang puncak acaranya diadakan, Minggu 22/9 di TPI Kelurahan Bandengan Kendal Jawa Tengah menjadi momen kebersamaan bagi para nelayan Bandengan Kendal Jawa Tengah. Acara Sedekah Laut diramaikan dengan pawai karnaval yang di kawal anggota Kodim 0715/Kendal dan Polres Kendal.
Dalam sambutan singkatnya, Bupati Mirna Annisa mengatakan, Pemkab Kendal saat ini tengah berupaya menyelesaikan program pembangunan infrastruktur jalan yang tinggal sedikit lagi selesai tuntas di tahun 2020. Oleh karena itu, masyarakat nelayan diminta meningkatkan kebersamaan dan ikut berperan aktif dalam pengawasan pembangunan agar hasil Pembangunan sesuai harapan mas yarakat.
Menanggapi masukan dari para warga masyarakat tentang kondisi jalan, Bupati Mirna Annisa menjelaskan, jika ada jalan kabupaten Kendal yang belum baik atau rusak, masyarakat diharapkan melapor agar bisa segera ditindak-lanjuti. Usai pelaksanaan acara Sedekah Laut, minggu depan pemkab Kendal akan menindak-lanjuti jika terdapat infrastruktur jalan yang tidak baik atau rusak.
Sekda Kendal Moh Toha yang mendampingi Bupati Mirna, menyatakan kesiapannya Minggu depan untuk menindak-lanjuti pembangunan jalan yang masih rusak. Demikian juga, jajaran Polres Kendal bersama masyarakat dan pemkab Kendal siap menjaga jika terdapat gangguan-gangguan kamtibmas sehingga tercipta situasi Kabupaten Kendal yang tetap nyaman dan kondusif.
Sementara itu, Ketua Panitia Karnaval Sedekah Laut, yang juga Ketua Himpunan nelayan HNSI Kabupaten Kendal, M. Arifin menyatakan warga masyarakat khususnya para nelayan di Bandengan Kendal sangat kompak menyambut event Tradisi Sedekah Laut yang diselenggarakan setiap tahun. Sedekah Laut juga diramaikan dengan rangkaian acara pengajian umum, pergelaran wayang kulit 2 kali pentas menghadirkan dalang Ki Joko Gunawan dari Rowosari Kendal dan dalang kondang Ki Joko Edan, juga menggelar pentas kesenian tayub dan pentas hiburan musik.
M.Arifin mengatakan, kapal-kapal nelayan yang bersandar di Bandengan Kendal sangat banyak. Jumlah kapal yang aktif melaut sebanyak sekitar 500 kapal, sedang yang jarang atau kurang aktif melaut sebanyak 200 kapal. Sementara tempat untuk bersandar juga kurang luas sehingga perlu perluasan tempat agar muat untuk menampung kapal-kapal nelayan.
Dikatakan, tahun 2019 ini penjualan hasil tangkapan ikan nelayan di TPI Bandengan menurun hanya sebesar Rp 25 milyar per tahun. Padahal tahun 2018 lalu bisa mencapai Rp 30 Miliar. Oleh karena itu, melalui momentum Sedekah Laut, ia berharap agar para nelayan lebih kompak dan menjual ikan hasil tangkapan di TPI Bandengan Kendal
Tidak ada komentar :
Posting Komentar